Welcome!!

Blog ini merupakan catatan penulis (lihat) mengenai banyak hal khususnya sosial media. Sekarang ini bergabung ke sosial media, khususnya grup diskusi, tidak lagi menjadi hal yang aneh bagi pengguna internet.

Mulai dari grup diskusi alumni (dari SD sampai perguruan tinggi), tetangga, kampung halaman, profesi dan lain sebagainya.

Grup diskusi paling digemari sejak booming internet di antaranya, milis yahoo, google, kemudian whatssapp, facebook messanger dan lain sebagainya.

Penulis pernah menjadi co-founder atau co-admin di milis Yahoo, ppiindia, di awal milenium, dan mendirikan beberapa grup lainnya.'

Dari berbagai pengalaman itu, menjadi admin di grup alumni memiliki tantangan yan lebih, berbeda dengan grup lain yang dapat bernuansa bisnis, promosi produk dan lain-lain tergantung tujuan awal mendirikan.

Beberapa pembahasan soal bagaimana menjadi admin sudah banyak dibahas di internet. Lihat (baca), (baca),  (baca).

Semua pembahasan itu dilatarbelakangi oleh kepentingan perusahaan atau pihak promotor, walaupun begitu sikap independensi admin tetap menjadi hal penting yang digarisbawahi.

Ketika saya membuat grup diskusi Alumni India Wala (di Facebook Massanger) dan bersama lima rekan lainnnya membuat versi yang sama di beberapa grup WA (salah satunya Grup alumni Asia Selatan dan berubah menjadi Grup Alumni India), peran admin yang semakin independen sangat dibutuhkan.

Mengingat jumlah grup WA yang dibuat oleh alumni sangat banyak, dan kemungkinan bisa disatukan atau bersatu dalam grup yang baru tersebut, ada sebuah kesadaran bagi admin (saat itu) untuk tidak memihak ke salah satu kepentingan dalam alur diskusi yang terjadi digrup.

Para admin sifatnya hanya mengadministrasikan, invite, mengingatkan bahwa diskusi tersebut sudah dibahas, membuat tanda tanya apakah sebuah info hoax atau perlu penjelasan lain dan lain sebagaianya.

Apabila admin ingin ikut berwacana, maka yang bersangkutan dapat menanggalkan adminnya dan menjadi member biasa yang ikut dalam diskusi.

Penulis pernah melakukan hal ini dalam sebuah grup. Tujuannya, agar partner diskusi tidak merasa ada perbedaan dan juga tidak mengira sebuah wacana merupakan kesimpulan grup.

Apabila admin tetap ingin jadi admin maka tidak perlu ikut berwacana, kecuali membuat disklaimer bahwa ini 'hanya pendapat saya'.

Dalam kondisi tertentu, ternyata beberapa member yang tergabung dalam grup tertentu di luar akan cenderung untuk menkonter ide atau gagasan dari kelompok lain baik yang dikemukakan perseorangan, maupun bersama.

Maka peran independensi admin semakin dibutuhkan agar tidak ada kesan mendukung beberapa member 'membully' member atau para member yang lain. Presmis dasar sebuah grup diskusi alumni harus diingat; untuk kebersamaan, bukan untuk mengisolasi atau menihilkan pendapat yang berbeda.

Sebagaimana media mainstream, admin sebenarnya harus melek aturan-aturan kemediaan walaupun itu dalam skala media sosial. Misalnya, kemampuan untuk listing isu, kemampuan administasi, check n balance (cover both sides) dan lain-lain.

Selain itu, harus memiliki kemampuan ilmu sosial, apakah member dianggap crowd (kerumunan), konsumen, partner dalam sebuah organisasi yang ketat dan tidak (paguyuban) dll.

Semua parameter ini, kalau diindahkan, akan membuat diskusi semakin dinamis dan bukan tak mungkin akan menghasilkan hasil karya yang konkrit untuk kebaikan bersama.











Share on Google Plus

About Redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment