Film 2 Guns: Atasan Suka Ngobyek, Bawahan Taruhan Nyawa

PANTASLAH film 2 Guns ini pernah memuncaki tangga Box Office dunia perfiliman. Bagi yang belum menonton film aksi komedi ini, gaya asyik bintangnya cukup disebut bahwa film ini layak ditonton bagi yang ingin menikmati humor-humor lucu ala Holywood.

Ceritanya dimulai dari aksi dua kriminal Robert Trench (Denzel Washington) dan Michael Stigman (Mark Wahlberg) yang tertangkap Kantor Imigrasi Amerika Serikat dengan tuduhan menjadi kaki tangan seorang kartel narkoba Meksiko, Papi Greco (Edward James Olmos). Kebrutalan kartel narkoba itu mengarahkan mereka merampok bank yang menyimpan uang haram penghasilan si Kartel di AS setelah itu.

Namun, apa boleh buat dana yang terkumpul di bank itu lebih banyak dari yang mereka perkirakan. Keheranan mulai mulai muncul, duit siapakah di bank itu. Walaupun uangnya dirampok di bank, si Kartel merasa bangga dan mengejek dua perampok itu yang bakal diburu ke ujung dunia, karena duit itu merupakan setoran ke dinas rahasia AS, CIA, yang selama ini memelihara mereka. Greco sendiri merupakan operatif CIA dalam sebuah operasi kladestin narkoba.

Kehidupan penjahat itu kemudian terkuak, masing-masing merupakan agen rahasia negara. Trench dari Drug Enforcement Administration (DEA) yang berada di bawah Kementerian Kehakiman AS. Stigman merupakan perwira intelijen Angkatan Laut AS. Keduanya baru sadar, ternyata loyalitas mereka terhadap pekerjaan memburu kartel narkoba hanya akal-akalan atasan mereka masing-masing, yang rakus memperkaya diri sendiri dan mengarahkan mereka untuk merampok bank.

Persoalan menjadi rumit karena atasan Trench, Deb Rees (diperankan Paula Patton), adalah pacarnya sendiri yang sedang kebingungan antara mencintai Trench atau Harold Quince (James Marsden) atasan Stigman.

Walaupun sama-sama sudah menyadari kelakukan atasan masing-masing yang suka ngobyek itu, keduanya sudah kepalang basah dicap sebagai penjahat. Merekapun akhinya bertaruh nyawa ikut memperebutkan uang itu yang sama-sama diburu DEA, Angkatan laut, Kartel dan CIA. Kali ini bukan untuk tugas negara, tapi untuk kehormatan.

"Saat ceritanya terus bergulir, mereka menyadari telah dikhianati oleh orang yang mereka hormati," tulis The Times of India, Kamis (19/9) dalam review film ini.

Yang membuat film ini lebih menarik adalah dialog antara keduanya yang lugas dan menggelikan. Film yang disutradarai Baltasar Korm?kur ini dibuat berdasarkan alur cerita sebuah novel grafis dengan judul yang sama dan diterbitkan oleh Boom! Studios. Sampai 17 September lalu, film ini telah meraup keuntungngan US$85 juta lebih.

Sumber
Share on Google Plus

About Redaksi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment